Isim dilihat dari بني Bun-ya (bentuk)-nya, terbagi menjadi dua yakni :
- الاسم غير الصحيح الاخر Al-ismu ghairul shohiihul Akhir.
- الاسم الصحيح الاخر Al-ismul shohiihul Akhir.
- الاسم المقصور Al-Ismul Maqshuur.
- الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush.
- الاسم الممدود Al-Ismul Mamduud.
(1) الاسم المقصور Al-Ismul Maqshuur adalah isim (kata benda) yang harokat sebelum akhirnya adalah fathah, tidak berpengaruh dengan harokat yang meng-I'rob-kan, tetap fathah meskipun ia Rofa', Nashab, dan Khafad/Jar.
Contoh :
الهُدَى = (Al-Huda) Petunjuk.
المُصْطَفًى = (Al-Mushthofa) Orang yang terpilih.
العَصَا = (Al-'Asho) Tongkat.
Contoh kalimat (yang Marfu') :
جاء الفتى = (Jaa-a Al-Fata) Telah datang seorang pemuda.
Polo penyusunan I'rob-nya جاء Jaa-a menjadi fi'il (kata kerja)-nya sedangkanالفتى
Al-Fata adalah Faa'il (pelaku/subjek)-nya, kedudukannya/hukum bacaanya adalah Rofa' atau Marfu' dengan dhommah karena ia mufrod (bentuk tunggal), jika huruf akhirnya (yakni huruf Ya) dimunculkan atau diberi harokat maka huruf Ya tersebut harus di-dhammah-kan menjadi الفتىُ Al-Fatayu, tetapi karena orang Arab tersebut tidak mau membacanya demikian, maka الفتىُ Al-Fatayu cukup dibaca الفتى Al-Fata, keberadaan I'rob-nya dengan dhommah hanya sebagai perkiraan saja.
Contoh Kalimat (yang Manshub) :
نصرن أحمد مصطفى = (Nashara Ahmad Musthofa) Ahmad menolong Musthofa.
Polo penyusunan I'rob-nya نصرن Nashara menjadi fi'il (kata kerja)-nya, أحمد Ahmad Faa'il (pelaku/subjek)-nya, dan مصطفى Mushtofa Maf'uulun bih (objek)-nya. Seperti halnya contoh sebelumnya, مصطفى Mushtofa kedudukan/hukum bacaanya adalah Nashab atau Manshub dangan fathah karena mufrod (bentuk tunggal), jika huruf akhirnya (yakni huruf Ya) dimunculkan atau diberi harokat maka huruf Ya tersebut harus di-fathah-kan menjadi مصطفىَ Musthofaya, seperti halnya yang telah saya terangkan sebelumnya yakni orang Arab tidak mau membacanya demikian, maka مصطفىَ Musthofaya cukup dibaca مصطفى Musthofa, keberadaan I'rob-nya dengan fathah hanya sebagai perkiraan saja.
Contoh kalimat (yang Majrur) :
اتكأت على العصَا = (Atka-tu 'alal 'ashoo) Saya bersandar menggunakan tongkat.
Pola penyusunan I'rob-nya اتكأت Atka-tu menjadi Fi'il+Faa'il dimana faa'il-nya adalah اتكأتُ Tu yakni dhomir muttasil (dhomir (kata ganti) yang menempel pada fi'il) yakni dhomir أنا anaa, على 'alaa salah satu huruf Jar, dan العصَا Al-'ashoo sebagai Majrur (yang di-jar-kan) dengan kasroh karena murfod (bentuk tunggal), jika huruf akhirnya (yakni huruf Alif) dimunculkan atau diberi harokat maka huruf Alif tersebut harus di-kasroh-kan, menjadi العصاِ Al-'ashoi, seperti alasan yang sebelumnya telah diterangkan, لعصاِ Al-'ashoi cukup di baca العصَا Al-'ashoo, keberadaan I'rob-nya dengan kasroh hanya sebagai perkiraan saja.
(2) الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush adalah Isim (kata benda) yang harokat sebelum akhirnya adalah kasroh, tidak berpengaruh dengan harokat yang meng-I'rob-kan, tetap kasroh meskipun ia Rofa', Nashab, dan Khafad/Jar.
Contoh :
الهَادِى = (Al-Haadi) Yang memberi petunjuk.
القَاضِى = (Al-Qoodi) Hakim.
الهَادِى = (Al-Haadi) Yang memberi petunjuk.
القَاضِى = (Al-Qoodi) Hakim.
الدَاعِى = (Ad-Daa'i) Yang menuntut / Seorang Da'i.
Perlu diketahui! الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush hampir sama dengan Isim yang di-Nisbat-kan, seperti contoh kata مِصْرِيّ Mishry (orang Mesir) kata tersebut tidaklah dikatakan الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush, mengapa demikian? Karena huruf Ya diakhirnya itu bukan huruf asli melainkan huruf tambahan untuk me-Nisbat-kan (menjadikan kata sifat) Isim.
Contoh Kalimat (yang Marfu) :
جاء المحامى = (Jaa-a Al-Muhaami) Telah datang seorang jaksa.
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, جاء Jaa-a sebagai Fi'il-nya, المحامى Al-muhaami Faa'il-nya marfu' dengan dhommah, yang seharusnya المُحَامِىُ Al-Muhaamiyu, tetapi tidak demikian المُحَامِىُ Al-Muhaamiyu cukup di baca المُحَامِى Al-Muhaami, keberadaan I'rob-nya dengan dhommah hanya sebagai perkiraan saja.
Contoh Kalimat (yang Mansub) :
رئيت المحامى = (Roaytul Muhaami) Saya melihat seorang jaksa.
Pola I'rob-nya رئيت Roaytu sebagai Fi'il+Faa'il, المحامى Al-Muhaami sebagai Maf'ulun bih-nya yang mansub dengan fathah, yang seharusnya المُحَامِىَ Al-Muhaamiya, tetapi tidak demikian المُحَامِىَ Al-Muhaamiya cukup di baca المُحَامِى Al-Muhaami, keberadaan I'rob-nya dengan fathah hanya sebagai perkiraan saja.
جاء المحامى = (Jaa-a Al-Muhaami) Telah datang seorang jaksa.
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, جاء Jaa-a sebagai Fi'il-nya, المحامى Al-muhaami Faa'il-nya marfu' dengan dhommah, yang seharusnya المُحَامِىُ Al-Muhaamiyu, tetapi tidak demikian المُحَامِىُ Al-Muhaamiyu cukup di baca المُحَامِى Al-Muhaami, keberadaan I'rob-nya dengan dhommah hanya sebagai perkiraan saja.
Contoh Kalimat (yang Mansub) :
رئيت المحامى = (Roaytul Muhaami) Saya melihat seorang jaksa.
Pola I'rob-nya رئيت Roaytu sebagai Fi'il+Faa'il, المحامى Al-Muhaami sebagai Maf'ulun bih-nya yang mansub dengan fathah, yang seharusnya المُحَامِىَ Al-Muhaamiya, tetapi tidak demikian المُحَامِىَ Al-Muhaamiya cukup di baca المُحَامِى Al-Muhaami, keberadaan I'rob-nya dengan fathah hanya sebagai perkiraan saja.
Contoh Kalimat (yang Majrur) :
سرت في الوادى = (Sirtu Fiil Waadi) Saya bersembunyi ke lembah.
Pola I'rob-nya سرت Sirtu menjadi Fi'il + Faa'il, في Fii salah satu huruf Jar, الوادى Al-Waadi yang di-majrur-kan, majrur dengan kasroh yang seharusnya di baca الوَادِىٍ Al-Waadiyi, tetapi tidak demikian, الوَادِىٍ Al-Waadiyi cukup dibaca الوَادِى Al-Waadi, keberadaan I'rob-nya dengan kasroh hanya sebagai perkiraan saja.
Perlu diketahui kembali! الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush, jika huruf Alif-lam dari Isim ini dihilangkan atau dijadikan Isim Nakiroh, maka huruf akhirnya yakni huruf Nun, harus dihilangkan, tetapi ini hanya berlaku untuk الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush yang Rofa'/Marfu dan Khafad/Jar/Majru saja.
Contoh :
جاء محامٍِ = (Jaa-a Muhaamin) Telah datang salah seorang Jaksa (yang belum dikenal).
Karena ia Nakiroh maka yang seharusnya ditulis المحامى Al-Muhaami, menjadi محامٍِ Muhaamin, huruf Ya-nya dihilangkan. Kemudian contoh,
سرت في وَادٍِ = (Sirtu Fii Waadin) Saya bersembunyi di salah satu lembah (yang belum dikenal).
Karena ia Nakiroh maka yang seharusnya ditulis الوادى Al-Waadi, menjadi وَادِ Waadin, huruf Ya-nya dihilangkan.
(3) الاسم الممدود Al-Ismul Mamduud adalah Isim (kata benda) yang diakhirnya dengan hamzah sebelum huruf alif tambahan, Isim ini jika di lihat dari Jins (jenis)-nya termasuk Isim Mu'annats (Isim yang menunjukan jenis perempuan).
Contoh :
حمراء = (Hudro) Merah.
صحراء = (Shohro) Kuning / Padang pasir.
خضراء = (Khudro) Hijau.
Perlu diketahui! Isim ini dalam pola peng-i'rob-an berbeda dengan Isim-Isim sebelumnya, yakni Marfu' dengan dhommah, Manshub dan Majrur dengan Fathah.
Contoh :
قََابَلْتُ شٌعَرَاءً فِي صَحْرَاءًَ (Qoobaltu Su'arooan fii Shohroan) Saya bertemu seorang penyair di Padang Pasir.
الاسم الصحيح الاخ .(2 Al-ismul shohiihul Akhir adalah isim (kata benda) yang dimana semua Isim tersebut معرب atau dapat di-I'rob-kan dengan Rofa', Nashab, dan Khafad/Jar dan huruf akhirnya shahih atau tidak illat (cacat) yang tidak termasukالاسم المقصور Al-Ismul Maqshuur, الاسم المنقوص Al-Ismul Manquush, الاسم الممدود Al-Ismul Mamduud. Isim ini termasuk isim yang mudah kita temukan dalam sehari-hari.
Contoh :
أذهب إلي المدرسة = (Adz-habu ilal madrosati) Saya berangkat sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar